Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) setiap tahun mengadakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei. Kebangkitan nasional dimaknai sebagai semangat perubahan menuju perbaikan dalam kehidupan. Kita memahami siapa orang-orang yang beruntung, adalah mereka yang pada hari ini lebih baik daripada hari yang lalu. Sedang yang hari ini sama dengan hari kemarin digolongkan orang-orang yang merugi. Dan sudah barang tentu kita tidak menginginkan hari ini lebih buruk dari yang lalu agar terhindar sebagai orang-orang yang celaka.
Pada peringatan Kebangkitan Nasional kali ini, terdorong oleh energi besar karena bertepatan dengan Se-abad Lahirnya Pemimpin Bangsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada 12 April 1912 seratus tahun yang lalu. Sewaktu kami FPUB menghadiri undangan Penanaman Pohon di lokasi Banyumili memperoleh kesempatan Romo Yatno bisa matur kepada Ngarso Dalem menyampaikan gagasan melaksanakan peringatan Se-Abad Wiyosan Dalem Hamengku Buwono IX memperoleh sinyal positif. Kemudian kami mengumpulkan seluruh elemen komunitas yang tergabung dalam FPUB untuk membentuk kepanitiaan dan merumuskan tema kegiatan. Alhamdulillah saya bersyukur pada rapat itu mempercayakan amanah kepada saya untuk memimpin melayani kegiatan ini. Saya merasa terhormat, meskipun saya berasal dari kelompok minoritas Jemaat Ahmadiyah Indonesia, memperoleh kepercayaan dari teman2 semua. Sehingga saya tidak perlu merasa terpinggirkan karena justru saya telah berada ditengah-tengah teman2 semua untuk berhidmat bersama dalam hidup berbagi untuk kemanusiaan.
Sri Sultan Hamengku Buwono adalah Songsong Agung Kawulo Mataram. Kenyataannya telah dapat kita rasakan bersama sikap melindungi seluruh warga masyarakat Jogjakarta tanpa kecuali. Tidak memandang berasalah dari golongan siapapun, dari etnis manapun dan keyakinan apapun semua memperoleh perlindungan yang sama dan hak yang sama pula.
Prinsip kehidupan Hamemayu Hayuning Bawono menjadi inspirasi warga masyarakat untuk hidup dalam bingkai keindahan. Hal ini selaras dengan prinsip keindahan kehidupan milik Tuhan Yang Maha Indah. Salah satu sarana untuk mengenal Tuhan antara lain dengan mengenal keindahan Tuhan. Dengan mengenal keindahanNYA kejuwitaanNYA maka akan tumbuh perasaan cinta yang menjauhkan kita dari rasa benci. Kehidupan kita akan terbangun dengan landasan cinta untuk semua tanpa rasa benci. Cinta berarti membangun sedangkan benci berarti merusak, cinta adalah masa depan dan kerusakan adalah masa lalu, serta cinta berarti kehidupan sedang kerusakan adalah kematian. Prinsip Hamemayu Hayuning Bawono menumbuhkan sikap kita untuk memelihara keindahan alam hasil ciptaanNYA yang memang indah. Inilah misi kita sebagai khalifatul-ard, khalifah dimuka bumi, pemelihara kehidupan penuh kecintaan kepadaNYA.
Perkenankan kami laporkan kegiatan yang telah berlangsung hingga hari ke-empat hari ini. Kami mengawali kegiatan dengan Ziarah Kubur ke Makam Raja2 Mataram, khususnya ke makam Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Imogiri yang diikuti lebih dari 500 orang pada hari Minggu yang lalu. Kemudian hari Senin dan Selasa kemarin kegiatan dipusatkan di dua lokasi yakni Pengobatan Masal dan Pasar Murah di Posko Somohitan Girikerto dan di halaman SD Tritis Purwobinangun. Pengobatan metoda Homeopathy dilaksanakan oleh Humanity First Indonesia dari teman2 JAI dan pengobatan konvensional metoda allopathy dari teman2 GKI berlangsung lancar dan baik. Rabu ini kegiatan Pengajian Akbar dan besok Kamis kegiatan Misa Akbar akan dilaksanakan di tenda besar ini. Puncak kegiatan akan berlangsung pada hari Sabtu mendatang dengan acara Lampah Wening bergerak dari pertigaan Candi Purwobinangun hingga disini di lapangan Tritis. Kemudian malam itu akan disampaikan Orasi Budaya oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X didahului dengan do’a Lintas Iman dan diakhiri dengan pentas Wayang Kulit oleh Ki Dalang Suranto dari Kulonprogo. Mohon Bapak Bupati kerso rawuh, nuwun.
Yang terakhir kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah banyak membantu, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah setempat yang memberi dukungan kegiatan ini. Tidak lupa kepada para donatur, sponsor dan relawan yang berasal dari berbagai elemen masyarakat serta masyarakat lereng Merapi, saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Mudah2an Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha Memberi meridhoi dan memberkatinya, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar