‘Teori pingsan’
dipromosikan oleh seorang pakar dari Jerman bernama Paulus dan berpendapat
bahwa Yesus sesungguhnya tidak mati di kayu salib, tetapi pingsan dan kemudian
dipulihkan kesadaran-Nya di dalam kubur. Paulus mengacu kenyataan bahwa
penyaliban adalah sebuah kematian yang
prosesnya lambat dan menyakitkan yang sering memakan waktu berhari-hari. Ada
tulisan yang menunjukkan kasus-kasus orang-orang yang disalib, diturunkan dari
salib, dan masih tetap hidup. Dia yakin bahwa ucapan keras yang diteriakkan
Yesus di kayu salib adalah bukti bahwa Yesus tidak terlalu letih dan sekarat
dan menyatakan bahwa tusukkan tombak pada lambung Yesus hanyalah luka ringan.
Paulus melanjutkan bahwa karena suhu dingin dan bau rempah-rempah yang harum di dalam kubur, Yesus yang
kelihatannya saja mati, menjadi pulih kesadarannya. Sebuah gempa bumi ikut
berperan dalam membuatnya tersadar dan menyebabkan batu terguling menjauh dari
pintu masuk lubang kubur. Yesus menanggalkan kain kafannya dan berhasil
mendapatkan pakaian gereja seorang tukang kebun (alasan Maria secara keliru
mengira bahwa Yesus adalah si tukang kebun dicatat dalam Yohanes 20:15).
Jika teori pingsan
tepat, Yesus pasti telah menjalani sisa hidup-Nya ditempat persembunyian – pada
saat murid-murid-Nya dengan gigih memberitakan kebangkitan-Nya dan kerajaan-Nya
yang akan datang. Menurut teori ini, tampaknya Yesus hidup sendirian di tempat
tersembunyi, tetapi murid-murid-Nya tidak menyadari kenyataan ini. (halaman
199)
Keterangan-keterangan yang diberikan dalam kitab-kitab Injil menegaskan
aspek kehidupan Yusuf dari Arimatea – dia kaya (dibuktikan oleh tipe dan lokasi
kuburan) dan berasal dari Arimatea (sebuah kota yang tidak penting dan tidak
memiliki simbolisme alkitabiah). Bahwa dia bersimpati kepada Yesus dibuktikan
oleh Matius dan Yohanes, dan juga oleh Markus dalam kenyataan bahwa dia
menangani jasad Yesus dan bukannya jasad kedua pencuri yang disalibkan
bersama-sama dengan-Nya. William Lane Craig memberikan keterangan mengenai
kubur yang dimiliki oleh Yusuf dari Arimatea:
Yusuf menyemayamkan
jasad Yesus di kubur miliknya sendiri mungkin merupakan kenyataan yang
benar-benar terjadi dalam sejarah. Keterangan yang konsisten mengenai kubur
tersebut sebagai suatu acrosolia, atau kubur yang didalamnya terdapat meja
batu, dan temuan-temuan arkeologis bahwa kubur-kubur seperti itu digunakan oleh
orang-orang terpandang selama zaman Yesus memberikan bukti kuat bahwa Yesus
disemayamkan disebuah kubur yang demikian. Keterangan tambahan bahwa kubur
tersebut baru dan dimiliki oleh Yusuf dari Arimatea adalah mungkin karena Yusuf
tidak mungkin menyemayamkan jasad
seorang terhukum disembarang kubur, terutama sekali karena hal ini akan
menajiskan jasad-jasad anggota keluarga manapun yang juga disemayamkan disana.
bisa diterima ini teori yesus pingsan, dengan kenyataan kenapa dan mengapa maria magdalena hari minggu pagi pagi sekali ke kubur yesus sambil membawa minyak dan rempah rempah, apa ya mau menggosok mayat yang sudah tiga hari ter fermentasi membusuk, dan lagi tidak ada adat atau aturan yahudi untuk meminyaki mayat, coba pikirkan lagi.
BalasHapus