Sabtu, 19 Mei 2012

TEORI PINGSAN


‘Teori pingsan’ dipromosikan oleh seorang pakar dari Jerman bernama Paulus dan berpendapat bahwa Yesus sesungguhnya tidak mati di kayu salib, tetapi pingsan dan kemudian dipulihkan kesadaran-Nya di dalam kubur. Paulus mengacu kenyataan bahwa penyaliban adalah sebuah  kematian yang prosesnya lambat dan menyakitkan yang sering memakan waktu berhari-hari. Ada tulisan yang menunjukkan kasus-kasus orang-orang yang disalib, diturunkan dari salib, dan masih tetap hidup. Dia yakin bahwa ucapan keras yang diteriakkan Yesus di kayu salib adalah bukti bahwa Yesus tidak terlalu letih dan sekarat dan menyatakan bahwa tusukkan tombak pada lambung Yesus hanyalah luka ringan. Paulus melanjutkan bahwa karena suhu dingin dan bau rempah-rempah  yang harum di dalam kubur, Yesus yang kelihatannya saja mati, menjadi pulih kesadarannya. Sebuah gempa bumi ikut berperan dalam membuatnya tersadar dan menyebabkan batu terguling menjauh dari pintu masuk lubang kubur. Yesus menanggalkan kain kafannya dan berhasil mendapatkan pakaian gereja seorang tukang kebun (alasan Maria secara keliru mengira bahwa Yesus adalah si tukang kebun dicatat dalam Yohanes 20:15).
Jika teori pingsan tepat, Yesus pasti telah menjalani sisa hidup-Nya ditempat persembunyian – pada saat murid-murid-Nya dengan gigih memberitakan kebangkitan-Nya dan kerajaan-Nya yang akan datang. Menurut teori ini, tampaknya Yesus hidup sendirian di tempat tersembunyi, tetapi murid-murid-Nya tidak menyadari kenyataan ini. (halaman 199)
Keterangan-keterangan yang diberikan dalam kitab-kitab Injil menegaskan aspek kehidupan Yusuf dari Arimatea – dia kaya (dibuktikan oleh tipe dan lokasi kuburan) dan berasal dari Arimatea (sebuah kota yang tidak penting dan tidak memiliki simbolisme alkitabiah). Bahwa dia bersimpati kepada Yesus dibuktikan oleh Matius dan Yohanes, dan juga oleh Markus dalam kenyataan bahwa dia menangani jasad Yesus dan bukannya jasad kedua pencuri yang disalibkan bersama-sama dengan-Nya. William Lane Craig memberikan keterangan mengenai kubur yang dimiliki oleh Yusuf dari Arimatea:

Yusuf menyemayamkan jasad Yesus di kubur miliknya sendiri mungkin merupakan kenyataan yang benar-benar terjadi dalam sejarah. Keterangan yang konsisten mengenai kubur tersebut sebagai suatu acrosolia, atau kubur yang didalamnya terdapat meja batu, dan temuan-temuan arkeologis bahwa kubur-kubur seperti itu digunakan oleh orang-orang terpandang selama zaman Yesus memberikan bukti kuat bahwa Yesus disemayamkan disebuah kubur yang demikian. Keterangan tambahan bahwa kubur tersebut baru dan dimiliki oleh Yusuf dari Arimatea adalah mungkin karena Yusuf  tidak mungkin menyemayamkan jasad seorang terhukum disembarang kubur, terutama sekali karena hal ini akan menajiskan jasad-jasad anggota keluarga manapun yang juga disemayamkan disana.

Sumber: Disalibkan oleh Media, terjemahan buku asli berjudul Crucified in the Media by C. Marvin Pate and Sheril L. Pate, Published by Baker Books House (Revell), Grand Rapids, MI, USA, 2007 – halaman 199-2001.

1 komentar:

  1. bisa diterima ini teori yesus pingsan, dengan kenyataan kenapa dan mengapa maria magdalena hari minggu pagi pagi sekali ke kubur yesus sambil membawa minyak dan rempah rempah, apa ya mau menggosok mayat yang sudah tiga hari ter fermentasi membusuk, dan lagi tidak ada adat atau aturan yahudi untuk meminyaki mayat, coba pikirkan lagi.

    BalasHapus