Selasa, 11 September 2012

LANGIT BARU & BUMI BARU

Penciptaan “Langit Baru" dan “Bumi Baru” & Para Pengingkar Kehendak Allah Ta’ala

     Dalam waktu dekat orang-orang akan menyaksikan, bahwa Wajah Tuhan akan nampak di zaman ini,  seakan-akan Dia akan turun dari langit. Telah semenjak lama Dia menyembunyikan Diri dan Dia diingkari, tetapi Dia tetap diam. Akan tetapi sekarang Dia tidak akan bersembunyi lagi. Dunia akan menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Nya yang tidak pernah disaksikan nenek-moyang mereka.
      Hal itu akan terjadi karena dunia telah rusak-binasa, dan karena orang-orang tidak  percaya lagi kepada Sang Pencipta langit dan bumi.  Bibir mereka menyebut nama-Nya namun hati mereka berpaling dari-Nya. Oleh karena itu Tuhan berfirman: Sekarang Aku akan ciptakan langit baru dan bumi baru. Maksudnya ialah bumi telah mati, yakni hati orang-orang di atas bumi  telah menjadi keras seakan-akan telah mati. Sebab Wajah Tuhan telah bersembunyi dari mereka, dan Tanda-tanda Samawi yang terdahulu hanya tinggal sebagai kisah-kisah belaka semuanya, maka Tuhan telah berkehendak untuk menciptakan bumi baru. Apakah langit baru itu dan apakah bumi baru itu?
      Bumi baru ialah hati yang suci, yang tengah dipersiapkan Tangan-Nya Sendiri, yang dinampakkan Tuhan dan Tuhan akan dinampakkan melalui hati yang suci tersebut Sedang langit baru ialah Tanda-tanda yang sedang dinampakkan melalui tangan hamba-Nya ini dengan seiizin-Nya juga. Akan tetapi  sayang, dunia telah memusuhi penampakan-Nya yang baru ini. Pada tangan mereka tiada lain kecuali kisah-kisah belaka. Tuhan mereka hanyalah menurut citra (dugaan) mereka sendiri. Hati mereka resah, semangat mereka lumpuh, dan di atas mata mereka ada tutupan.
      Umat-umat lain telah meninggalkan Tuhan Hakiki. Apa yang dapat dikatakan tentang mereka yang telah menjadikan anak Maryam sebagai Tuhan? Tengoklah keadaan orang-orang Islam, betapa mereka telah melantur jauh dari Dia, menjadi musuh kental bagi kebenaran dan menjadi penentang jalan lurus bagai musuh kejam.
       Contohnya,  apa-apa yang telah diserukan oleh golongan Nadwatul Ulama untuk kepentingan Islam, dan golongan Himayat-i-Islam, Lahore,  yang mengumpulkan  harta dari orang-orang Islam atas nama Islam. Benarkah orang-orang itu menginginkan  kesejahteraan bagi Islam?  Apakah orang-orang ini memberi dukungan kepada jalan lurus? Apakah mereka  mengetahui, di bawah musibah-musibah apa Islam sedang dihimpit, dan bagaimanakah Sunnah Ilahi akan bekerja untuk menyegarkannya kembali?
      Aku berkata dengan sesungguh-sungguhnya, sekiranya aku  tidak datang niscaya pengakuan (pendakwaan) mereka untuk mendukung Islam sedikit-banyak dapat diterima. Akan tetapi, orang-orang ini jadi  para terdakwa di hadapan Tuhan, sebab kendati mereka mengaku sebagai pendukung Islam, namun tatkala bintang terbit di langit mereka itulah yang pertama-tama mengingkarinya.
       Sekarang, bagaimanakah mereka akan memberi jawaban kepada Tuhan Yang telah mengutus diriku tepat pada waktunya? Akan tetapi mereka tidak acuh. Sementara matahari mendekati rembang  tengah hari, menurut mereka hari masih malam. Sumber mata air Tuhan telah memancar, namun mereka masih menangis-nangis di tengah padang belantara. Sebuah aliran sungai ilmu samawi sedang mengalir, namun mereka tidak tahu menahu. Tanda-tanda Tuhan sedang menampakkan diri, namun mereka tetap lengah. Tidak hanya lengah, bahkan mereka memusuhi Jemaat Ilahi.
       Seperti inikah yang disebut mendukung Islam, memelihara Islam? Dan menegakkan ajaran Islam seperti apa yang mereka laksanakan? Apakah dengan memaling muka, mereka dapat merintangi kehendak Tuhan, yang semenjak dahulu para nabi semuanya telah memberi kesaksian terhadap kehendak-Nya itu? Sesungguhnya nubuwatan Tuhan itu dalam waktu dekat akan terbukti benar. Sebagaimana Allah berfirman:
“Telah dipastikan Allah bahwa: Kami dan Rasul-rasul Kami niscaya akan memperoleh keunggulan”  QS. Al-Mujaadilah [58]:22

Sumber:
Kutipan buku BAHTERA NUH, terjemahan dari KISYTI NUH, 1905

Tidak ada komentar:

Posting Komentar