Kamis, 21 Juni 2012

PERBEDAAN KEYAKINAN


Mengapa keyakinan manusia demikian berbeda antara satu dengan lainnya? Jawabannya oleh karena mereka dibesarkan oleh lingkungan yang berbeda. Semua pengalaman manusia disimpan di dalam pusat memori di limbic system dalam bentuk folder yang sifatnya sangat individual. Tidak mengherankan jika Nabi Muhammad s.a.w mengingatkan bahwa seseorang menjadi Islam, Kristen, Yahudi atau Majusi (penyembah api) tergantung dimana mereka diasuh dan dibesarkan. Anak seorang Islam cenderung menjadi Islam, Anak seorang Kristen akan menjadi Kristen, dan seterusnya.

Seorang anak dari sebagian besar (mayoritas) keluarga Muslim setiap saat mendengar cerita dari orang tua atau gurunya atau seorang ustad, bahwa Nabi Adam a.s adalah manusia pertama yang diciptakan Allah, diberikan istri yang diciptakan dari tulang rusuknya, ditempatkan di surga (jannah), keduanya melanggar larangan untuk tidak memakan buah khuldi, dan akhirnya dibuang ke bumi. Keduanya terpisah dengan jarak yang cukup jauh, satu di Ceylon (Srilanka) dan yang lainnya di Jazirah Irak.

Kisah terpisahnya Adam a.s dan istrinya sungguh sangat sentimental. Keduanya terpisah dan berkelana selama 200 tahun, dipertemukan Tuhan di Jabal Rahmah. Jika kisah yang tidak masuk akal ini memang benar-benar terjadi betapa berat tekanan (depresi) yang harus mereka hadapi karena hidup tanpa teman selama itu. Apakah mungkin? Akal sehat manusia pasti mengatakan tidak mungkin.

Akan tetapi, limbic manusia selalu mengatakan, ’apapun bisa terjadi karena kuasa Tuhan’. Tidak mengherankan jika Jabal Rahmah menjadi salah satu tempat yang ’laris’ dikunjungi oleh para jemaah haji. Rendez-vous Adam a.s dan Hawa di Jabal Rahmah sudah merupakan mitos kebanyakan umat Islam.

Memang sebuah mitos tidak membutuhkan pembuktian dan tidak memerlukan akal sehat. Kisah Sangkuriang dari Tatar Sunda, tepatnya dari daerah Parahiyangan sudah menjadi legenda yang dipercaya kebenarannya oleh masyarakat. Konon kabarnya, Sangkuriang, adalah seorang ksatria yang sakti merupakan anak seorang putri bernama Nyi Dayang Sumbi - bersuamikan seekor anjing bernama Tumang. Mitos dan legenda semacam inilah yang pada masa lalu sering dijadikan cerita sebelum tidur (dongeng ba’da Isya) oleh para orang tua kepada anak-anaknya. Karena ’folder’ memori anak-anak masih kosong, maka cerita-cerita tersebut akan mudah tersimpan di dalam limbic nya. Demikian juga kisah Nabi Adam a.s yang dikarenakan demikian kerapnya diceritakan kepada anak-anak Muslim, maka sebagian besar dari umat Islam mengenal Adam a.s sebagai manusia pertama yang diciptakan di surga, dan karena dosa-dosanya dibuang ke bumi.
Berbeda dengan kebanyakan anak mayoritas Muslim, anak seorang Kristiani atau Yahudi mendapatkan informasi lain. Orang tua atau guru atau para pastor, pendeta dan para rabi mengatakan bahwa nenek moyang umat manusia adalah Adam a.s.  Mudah dipahami bahwa Adam a.s yang dimaksud oleh orang Kristen maupun Yahudi adalah Nabi Adam a.s yang dimaksud oleh orang Islam, karena alur cerita dan tokoh-tokohnya sama. Menurut pandangan mayoritas umat Kristen, Adam a.s diciptakan Tuhan di bumi, tepatnya di Taman Eden, yaitu pada hari keenam setelah bumi diciptakan-Nya. Karena Tuhan merasa iba dengan kesendiriannya ia diberikan seorang istri bernama Hawa yang diciptakan dari tulang rusuknya, kemudian keduanya memakan buah larangan, dan selanjutnya diusir dari Taman Eden.

Agar perbedaan pandangan antara mayoritas penganut kedua kelompok agama   tersebut mudah dipahami maka keduanya dirinci di dalam Tabel 1 di bawah.

Tabel 1. Perbedaan Pandangan Tentang Adam Kristen vs Islam

Kristen
Mayoritas Islam

  1. Manusia pertama diciptakan Tuhan, hanya enam hari setelah bumi diciptakan
  2. Tinggal di Taman Eden, di bumi.
  1. Ditemani istrinya yang bernama Hawa
  1. Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuknya
  2. Digoda ular untuk memakan buah larangan
  3. Memakan buah larangan (apel)
  4. Mengakibatkan dosa turunan, yang hanya mungkin dihapus oleh kematian Jesus a.s di kayu salib
  5. Diusir dari Taman Eden



  1. Manusia pertama diciptakan Allah, waktunya tidak disebutkan.
  1. Tinggal di jannah (ditafsirkan sebagai surga)
  2. Ditemani isitrinya (nama istrinya tidak disebutkan, tapi dipercayai bernama Hawa)
  3. Istrinya diciptakan dari salah satu tulang rusuknya
  4. Digoda setan untuk mendekati pohon larangan (syajarah)
  5. Memakan buah khuldi
  6. Berdosa, namun bertobat dan dimaafkan Tuhan
  1. Diturunkan ke bumi.

Nomor satu (1) pada Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa pandangan agama Kristen dan mayoritas Islam tidak berbeda, kecuali di dalam Kitab Bible secara eksplisit dinyatakan bahwa Adam a.s diciptakan pada hari keenam saat Tuhan menciptakan bumi beserta isinya (Kitab Kejadian 1:26). Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Adam a.s adalah manusia pertama, namun arus utama umat Islam mempercayai hal ini sama dengan umat Kristen. Keyakinan bahwa Adam a.s adalah manusia pertama untuk penganut agama Kristen merupakan pokok ajaran yang sangat fundamental. Artinya, benar atau salahnya keyakinan tersebut tergantung benar atau tidaknya pernyataan bahwa Adam a.s adalah manusia pertama. Hal ini diakui oleh John Morris, Presiden Institute for Creation Research[1]):

“If evolution is right, if the earth is old, if fossils date from before man’s sin (Adam), then Christianity is wrong”

Artinya, jika teori evolusi yang mengatakan bahwa bumi berumur berjuta-juta tahun (bahkan bermilyar tahun) itu benar, dan jika fosil-fosil yang sering kita lihat di museum berumur lebih tua dari Adam a.s (yang notabene baru berumur 6000 tahun), maka dapat disimpulkan bahwa Adam a.s pasti bukan manusia pertama. Selanjutnya, jika Adam a.s bukan manusia pertama maka doktrin dosa turunan sangat diragukan. Jika dosa turunan tidak ada maka tidak diperlukan penebusan dosa. Jika tidak ada penebusan dosa maka dapat dipastikan bahwa agama Kristen salah!

Uniknya, John Morris masih sangat yakin bahwa fosil dinosaurus dan fosil minyak bumi lebih muda dari 6000 tahun. Kitab kejadian menyatakan bahwa bumi dan alam semesta dijadikan hanya dalam waktu enam hari[2]), dan Adam diciptakan pada hari ke enam. Artinya, umur bumi hanya berselisih enam hari dibandingkan umur Adam a.s.

Nomor dua (2) sangat berbeda, di dalam Bible secara eksplisit tertulis bahwa Adam a.s tinggal di bumi ini, lokasinya di Taman Eden yang terletak di perpotongan sungai Pison, Havilah, Hiddekel, dan Euphrat (Kitab Kejadian 2:8 dan 2:11-14). Al-Qur’an secara eksplisit menyatakan bahwa Allah akan menjadikan seorang khalifah di bumi – bukan manusia pertama!

”... Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi (Surah Al-Baqarah; 2:30).

Kalau ayat tersebut berhubungan dengan penciptaan manusia pertama Al-Qur’an tentunya tidak akan menyebut dengan kata khalifah. Khalifah dalam konteks wakil Tuhan di dalam Surah Al-Baqarah 2:30 berarti nabi. Artinya, Tuhan akan mengangkat seorang nabi untuk umat yang hidup di kawasan tersebut.

Namun karena di dalam ayat berikutnya dikatakan:  ” .... Hai Adam, tinggalah kamu dan istrimu di jannah ......” (Surah Al-Baqarah; 2:35), . . . . . maka, sebagian besar ulama dan penafsir Al-Qur’an menginterpretasikan seolah-olah Adam a.s diciptakan di jannah – diartikan sebagai surga akhirat. Kebanyakan mufasirin (ahli tafsir) dan ulama Islam tidak mempertanyakan apa sesunguhnya arti kata jannah karena mereka sudah mengasumsikan bahwa Adam a.s adalah manusia pertama yang diciptakan langsung melalui mantera kun fayaa kun di samping Tuhan. Mereka juga berasumsi bahwa Tuhan adalah semacam seorang raja dengan singgasananya yang megah di jannah. Mereka tidak pernah berpikir bahwa kata jannah mungkin hanya sebuah simbol?

Nomor ketiga (3) sedikit berbeda, Bible secara tegas menuliskan bahwa istri Adam a.s bernama Hawa yang di dalam bahasa Iberani berarti wanita (Kitab Kejadian 2:23 dan 3:20), namun di dalam Al-Qur’an tidak ada satu ayatpun yang menyebutkan nama itu. Bahkan semua hadis shahih tidak pernah meriwayatkan secara eksplisit bahwa istri Nabi Adam a.s bernama Hawa. Nampaknya pengaruh kabilah Yahudi dan Kristen yang tinggal di jazirah Arab jauh sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w mengakibatkan umat Islam mengadopsi nama Hawa.

Nomor empat (4), tercantum di dalam Bible bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam a.s  (Kitab Kejadian 2:22). Al-Qur’an tidak menyatakan secara eksplisit.

Nomor lima (5), keduanya berbeda. Ayat-ayat Bible yang dipercayai oleh para gerejawan harus dibaca dan diartikan secara literal mengatakan bahwa ular adalah binatang yang memperdayai Adam a.s dan Hawa memakan buah larangan. Dikatakan pula bahwa ular adalah paling cerdas di Taman Eden (Kitab Kejadian 3:1). Di dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa makhluk yang menjerumuskan Adam a.s dan istrinya untuk mendekati pohon larangan adalah setan:

Lalu setan menggelincirkan keduanya (Adam dan istrinya) dari jannah itu ...” (Surah Al-Baqarah; 2: 36).

Nomor enam (6), relatif sama, yaitu keduanya tidak diperkenankan untuk mendekati pohon larangan. Di dalam Al-Qur’an disebut sebagai syajarah (Surah Al-Baqarah; 2:35). Di dalam Bible keduanya dilarang memakan buah dari pohon yang terletak ditengah Taman Eden (Kitab Kejadian 3:3). Umat Kristen berpendapat bahwa buah yang dimakan Adam a.s dan istrinya adalah pohon apel, sedangkan Al-Qur’an menyatakan sebagai pohon khuldi:

”.... Oh Adam, haruskah aku menunjukkan padamu pohon khuldi dan kerajaan yang tak pernah hancur”? (Surah Thaahaa; 20:120). Khuldi dalam bahasa Indonesia berarti keabadian.

Nomor tujuh (7), sepakat bahwa akibat perbuatan memakan buah larangan keduanya berdosa. Walaupun di dalam Bible tidak disebutkan secara eksplisit tentang dosa turunan (Kitab Kejadian 3:15-19), namun istilah ini dipercayai sebagai salah satu dogma terpenting diantara dua dogma utama agama Kristen. Al-Qur’an secara spesifik mengatakan bahwa perbuatan Adam a.s dan istrinya sebagai dosa bahkan disebut sebagai perbuatan sesat:

”Lalu keduanya memakan (buah pohon itu) maka kelihatanlah auratnya. Dan keduanya mulai menutupi dari daun-daun surga (waraqil jannati). Dan Adam melanggar perintah Tuhannya lalu dia sesat (Surah Thaahaa; 20:121).

Kemudian Tuhan menerima taubatnya sebagaimana disebutkan di dalam Surah Thaahaa (20: 122) dan Al-Baqarah (2:37):

”Maka Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Allah memberi ampun kepadanya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi penyayang”.

Akhir dari episode pertentangan antara Adam a.s dengan setan dan iblis adalah ketika beliau diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan jannah atau Taman Firdaus:

”Kami berfirman, ’Turunlah kamu semuanya dari jannah itu! ......... (Surah Al-Baqarah 2: 38).

Ayat Surah Al-Baqarah (2:38) ini menurut sebagian besar penafsir seolah-olah merupakan pengusiran Adam a.s dari jannah. Dalam mitos Kristen kejadian ini disebutkan sebagai pengusiran dari Taman Firdaus  (the expulsion from Paradise/Garden of Eden).

Sumber referensi: Agama Yang Membebaskan
Ditulis oleh: DR Soekmana Soma



[1]) Alters J Brian and Sandra M Alters. 2001. Defending Evolution. A Guide to the creation vs evolution controversy. Jones and Barlett Publishers, Sudbury, Massachussets.

[2]) Lihat Kitab Kejadian (1:5), satu hari (dalam Bahasa Hebrew adalah Yom) menurut The Ryrie Study Bible dan the Defenders Study Bible adalah 24 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar